Dinas Pendidikan Mengucapkan Hut RI Ke- 76

Dinas Pendidikan Mengucapkan Hut RI Ke- 76
Gambar

Breaking News

Bank Indonesia Sosialisasi dan Penyuluhan Pengenalan Ciri -Ciri Uang Palsu

BOGOR - 

Sosialisasi dan penyuluhan  pengenalan ciri - ciri terkait uang palsu oleh pihak Bank Indonesia (BI) kepada ratusan masyarakat yang didominasi oleh kaum ibu - ibu kader PKK Se- Kota Bogor ini diselenggarakan di aula Chrysant Gedung Harmony Yasmin Center Jalan KHR. Abdulah Bin Nuh Kota Bogor, Kamis (29/11/2018).

Pengenalan uang palsu oleh pihak Bank Indonesia ini sangat diapresiasi sekali oleh ratusan peserta, dari ratusan masyarakat yang hadir datang dari beberapa Kelurahan dan Kecamatan di kota Bogor. Kegiatan dengan mengusung Tema "Sosialisasi Ciri-ciri Keaslian Uang Rupiah", sebelumnya diberikan Godyback secara simbolis oleh pihak panitia kepada perwakilan peserta.

Terlihat hadir Anggota DPR RI Komisi XI H.Ecky Awal Mucharam, Manager Divisi Penanggulangan Uang Palsu Husni Halimi SE, dan dari Yayasan Jasmina Foundation Ani Sumarni selaku panitia penyelenggara. Sosialisasi yang diberikan diawali dengan pemberian materi oleh para narasumber serta di selingi pemberian hadiah bagi peserta yang mengajukan pertanyaan.

Apabila mendapatkan uang rusak atau lusuh bisa langsung di tukar, pihak Bank akan melakukan penggantian 100 persen,tanpa di kurangi sedikitpun kepada nasabah yang akan menukarkan uangnya. Akan diganti full tanpa kurang sedikitpun itu pun harus di cek terlebih dahulu oleh petugas Bank, apakah sesuai dengan kondisi fisik uang tersebut.

Disampaikan oleh Husni Halimi. SE kepada awak media dalam wawancara khusus, Ada beberapa pertimbangan tentang uang yang di makan rayap, setelah sesuai dengan kesepakatan pihak Bank dan sudah melalui pengecekan, maka pihak BI akan mengganti 70 persen dari uang yang dimakan rayap bahkan bisa lebih dari 70 persen", tegas Husni.

"Lain hal dengan uang yang terbakar hilang setengah, Itu tidak bisa langsung buru-buru di ganti harus kita cek ka laboratorium terlebih dahulu karena di cek secara teliti tentang keasliannya. Itu pun nominalnya tidak sedikit semisal 50 juta, nanti kita adakan penggantian sesuai penghitungan dari pihak BI", ujarnya.

Masih menurut Husni, satu hal lagi apabila masyarakat mendapati uang palsu, pihak BI tidak menerima penggantian uang tersebut. Dan khusus para Difabel untuk mengetahui keaslian uang palsu atau tidak cukup dengan meraba dari jumlah garis benangnya, ada satu atau dua", paparnya.


Hal yang sama dikatakan juga oleh H.Ecky Awal Mucharam kepada media, untuk para difabel harus mendapatkan perlakuan secara khusus terutama dalam kontek pengenalan uang saya sangat mengapresiasi terutama sekarang dengan adanya tanda garis dua untuk para difabel, jadi artinya tanda khusus ini untuk mereka menjadi terfasilitasi", ujar anggota DPR RI Komisi XI ini.

"Sudah saatnya dalam segala hal termasuk fasilitas umum, kesempatan kerja kita harus bisa mengadvokasi dan aktivasi buat para difabel ini. Harapannya dengan pengenalan mata uang ini  bahwa ternyata masyarakat masih minim pengetahuan terkait dengan keaslian uang, maka dari itu sosialisasi ini sangat bermanfaat bagi seluruh masyarakat khususnya bagi para peserta yang ikut hari ini", pungkasnya.
( DN/Red )