Warga Menduga adanya Konspirasi Kental Saat Pilkades di Cinagara




Kabupaten Bogor - inforealita.com

Akibat tidak profesionalnya Panitia Pilkades di Desa Cinagara Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor, kisruh di Masyarakat sampai saat ini terus berlanjut, pasalnya Masyarakat Pemilih juga menginginkan transfaransi hingga pemilihan ulang dilakukan, kekecewaan Masyarakat makin memuncak tatkala calon Kepala Desa dengan nomor urut lima (5) tetap mengikuti Bimtek Kades terpilih, padahal pemilihan tersebut sudah menjadi rahasia umum gagal dan sampai saat ini kotak suara-pun masih ditahan Polsek setempat.

Pemilihan pilkades yang berlangsung pada 28 Oktober lalu berbuntut panjang, selain demo pada Selasa (30-10-2018 ) lalu,  ratusan Warga Desa Cinagara juga mendatangi Kecamatan Caringin, mereka menuntut pihak Kecamatan serta Kepolisian agar bisa memfasilitasi terhadap Ketua Panitia dan BPD Desa Cinagara supaya menghitung ulang kertas suara yang kini diamankan di Mapolsek Caringin.

Salahsatu Warga Caringin yang bernama Yongki mengungkapkan kekecewaannya dan berkata, "Saya yakin ini ada konspirasi, karna dari data - data panitia yang salah seperti cap, pengucapan yang digelapkan bisa diterima oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemerintah Desa (DPMD), padahal itu berkas banyak yang salah dan terlihat kejanggalannya, bahkan situasi penghitungan suara saat itu pun tidak kondusif. Beberapa data ataupun berkas yang ada di saya dan beberapa warga lainnya terlihat sangat jelas adanya konspirasi dan memanipulasi data pada saat pemilihan tersebut", ungkapnya penuh kecewa.

"Belum lagi kejanggalan pada kertas surat undangan, jumlah DPT+5%  tetapi Panitia mencetak lebih dari ketentuan tersebut, belum lagi dengan rangkaian beberapa kejanggalan lainnya", tambahnya.

" Saya ingin tim Fasilitas memanggil Panitia, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), para Saksi dan Calon - calon dihadirkan dalam suatu rapat, karna fungsi dan tugas tim Fasilitas disesuaikan pada pasal 75 PerBup", pungkasnya.

Deron, salahsatu warga lainnya juga ikut membenarkan dan mengatakan, "Saya juga merasa banyak kejanggalan pada pemungutan suara tersebut, salahsatu contohnya seperti halnya undangan surat suara yang telah diberikan kepada Warga, padahal Warga tersebut bukanlah Warga Desa Cinagara melainkan Warga Desa Caringin, bahkan saya sempat mem-videokan salahsatu ungkapan warga Desa Caringin tersebut", ungkapnya. 

(Red)