Awasi Seketat Mungkin Proyek Gedung RSUD Kota Bogor
BOGOR, INFO REALITA- Pembangunan ruang perawatan kelas 3 Rumah Sakit umum Daerah (RSUD) Kota Bogor Dimenangkan oleh PT. Trikencana harus diawasi "seketat mungkin Menurut Ketua Umum Korps Mahasiswa (Kopma) Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) Bogor, Lathif Fardiansyah, proyek ini menyangkut kebermanfaatan hajat hidup orang banyak, sehingga proyek tersebut harus diawasi dengan sangat serius.
“Apalagi dengan waktu yang sempit dan anggaran penawaran turun hingga Rp10 miliar, patut dipertanyakan pengerjaan dan kualitasnya. Maka harus dipastikan betul pembangunannya agar tidak asal-asalan atau tidak main-main,” ungkap Lathif kepada awak media, Minggu 26/5.
Lathif menuturkan, proyek ini harus sesuai dengan perencanaan yang ada, dan spesifikasi harus dipastikan yang terbaik. “Ya tak hanya itu, track record pemenang tender harus juga sebaiknya harus dilihat. Jika buruk, masih ada waktu untuk diganti saja, daripada saat sudah berjalan megaproyek ini akan mandek atau tidak sesuai dengan rencana,” tuturnya.
Masih kata Lathif, dalam proyek ini, sebaiknya diwaspadai sejumlah pihak baik itu dari Pemkot atau Instansi lainnya, apakah ada yang main mata dengan pemenang tender. “Kalau ada main mata, dipastikan kualitas akan menurun, karena dari pagu saja sudah jauh turun nilainya, ditambah ucapan terima kasih atas proses main mata ini,” tegasnya.
Sementara Walikota Bogor Bima Arya mengatakan, pembangunan gedung perawatan baru di RSUD harus benar-benar terwujud karena menjadi kebutuhan utama dan menjadi solusi kebutuhan ruangan di RSUD.
“Harus terwujud dengan baik karena gedung perawatan itu sangat dibutuhkan sekali. Kita awasi terus dari mulai awal pembangunan nanti,” ucapnya.
Sebelumnya, ketua DPD KNPI Kota Bogor Bagus Maulana mengatakan, pihaknya tak tinggal diam menyikapi lelang proyek Pembangunan Gedung Perawatan Blok 3 pada RSUD Kota Bogor senilai 101 miliar, yang sudah memiliki pemenang lelang yakni PT Trikencana Sakti Utama, dengan harga penawaran Rp. 89.706.107.164,14.
Bagus menyoroti turunnya nilai penawaran yang sangat drastis, sehingga dikhawatirkan apa yang sudah direncanakan bisa saja meleset dari harapan.
“Dalam masalah ini. Penggunaan Anggaran (PA), harus hati-hati dan lebih baik memanggil semua pihak seperti konsultan dan panitia lelang. Jadi, PA suruh pihak-pihak terkait itu untuk buat surat pernyataan tanggungjawab penuh atas penunjukan PT. Trikencana Sakti Utama sebagai pemenang, dimana nilai proyek turun sampai 10 miliar,” ujar Bagus.
Untuk PA ini, lanjut Bagus, harus mau memaksa para konsultan perencana serta pengawasan untuk menghitung ulang dengan harga harga penawaran Rp. 89.706.107.164,14, proyeknya akan selesainya sampai tahap mana.
“Jangan dianggap remeh soal ini karena menyangkut hajat hidup orang banyak,” pungkas Bagus.
Reporter: (Red)