Bantuan Rutilahu Nyaris Menelan Korban Jiwa
BOGOR,INFOREALITA -
Kejadian ambruknya satu rumah milik warga Desa Bojong kampung Bobojong kecamatan Kemang RT 02R W13
Bukan hanya disebabkan alam melainkan adanya campur tangan ulah manusia dana bantuan Rutilahu sebesar 10 juta bangunan rumah dibuat asal jadi tanpa memikirkan dampak keselamatan jiwa manusia.
Saat di konfirmasi pada minggu 5/5/2019 Ade kosasih mengatakan Kejadian saat saya beserta istri dan dua anak saya tertidur pulas pada sabtu dini hari, bangunan tiba- tiba ambruk menimpa kami sekeluarga beruntung, kejadian ini tidak ada korban jiwa hanya luka ringan anggota keluarga, alhamdulilah saya dan keluarga selamat dari maut ini merupakan mukjizat dari Allah SWT.
Menurut keterangan Kades Bojong bahwa program rutilahu itu pada tahun 2015 dan saya belum menjabat kepala desa. TeTapi untuk korban rumah ambruk ini kita sudah membuatkan rumah sementara atas partisipasi warga lainnya. Rumah korban akan kita bangun kembali dengan sekala prioritas. Kami sudah berkoordinasi dengan instansi seperti kecamatan, BPBD, Dinas PUPR.
Dilain kesempatan mantan Kepala desa, Kusnadi mengatakan "bahwa ini merupakan keteledoran saya" Ucapnya. Kusnadi menambahkan bahwa saya memberikan dana untuk rutilahu itu sebesar 6 juta rupiah atas bantuan Kemenpora.
sebanyak 75 rumah tidak layak huni pada tahun 2015.
jadi teknis pengerjaan rumah kurang dari pengawasan, saya apun sudah menyerahkan kepada ketua pokja, dan sekertaris Desa, saya hanya tunggu hasil laporan. Tampa melakukan pengecekan awal pembangunan itu saya Akui saya salah dan teledor saya saat itupun pernah melakukan pengecekan turun kelokasi tapi bangunan itu sudah berdiri setengah pembangunan.
mustahil setengah pembangunan tidak terlihat adanya behel yang disulam dengan bambu, saya akui itu keslahan saya terdahulu tapi mau bagaimana lagi namanya juga musibah siapa yang tau. dan iapun mengakui kesalahan .
Saat ditanya bagaimana pertanggung jawaban atas peristiwa ini pak, ia menjawab saya akan bantu semen 1shak 2 shak mah sesuai kemampuan saya ujar nya.
Perlu dipertanyakan disini program rutilahu merupakan program dari pemerintahan daerah dan menggunakan dana APBD. Temuan awak media yang tergabung dalam komunitas Jaringan Wartawan Rakyat menemukan bahwa pondasi dan kontruksi sebagian menggunakan bambu, besi behel tidak sesuai ukuran untuk pondasi rumah dan campuran adukan semenpun tidak memenuhi standar. (RED
)
Kejadian ambruknya satu rumah milik warga Desa Bojong kampung Bobojong kecamatan Kemang RT 02R W13
Bukan hanya disebabkan alam melainkan adanya campur tangan ulah manusia dana bantuan Rutilahu sebesar 10 juta bangunan rumah dibuat asal jadi tanpa memikirkan dampak keselamatan jiwa manusia.
Saat di konfirmasi pada minggu 5/5/2019 Ade kosasih mengatakan Kejadian saat saya beserta istri dan dua anak saya tertidur pulas pada sabtu dini hari, bangunan tiba- tiba ambruk menimpa kami sekeluarga beruntung, kejadian ini tidak ada korban jiwa hanya luka ringan anggota keluarga, alhamdulilah saya dan keluarga selamat dari maut ini merupakan mukjizat dari Allah SWT.
Menurut keterangan Kades Bojong bahwa program rutilahu itu pada tahun 2015 dan saya belum menjabat kepala desa. TeTapi untuk korban rumah ambruk ini kita sudah membuatkan rumah sementara atas partisipasi warga lainnya. Rumah korban akan kita bangun kembali dengan sekala prioritas. Kami sudah berkoordinasi dengan instansi seperti kecamatan, BPBD, Dinas PUPR.
Dilain kesempatan mantan Kepala desa, Kusnadi mengatakan "bahwa ini merupakan keteledoran saya" Ucapnya. Kusnadi menambahkan bahwa saya memberikan dana untuk rutilahu itu sebesar 6 juta rupiah atas bantuan Kemenpora.
sebanyak 75 rumah tidak layak huni pada tahun 2015.
jadi teknis pengerjaan rumah kurang dari pengawasan, saya apun sudah menyerahkan kepada ketua pokja, dan sekertaris Desa, saya hanya tunggu hasil laporan. Tampa melakukan pengecekan awal pembangunan itu saya Akui saya salah dan teledor saya saat itupun pernah melakukan pengecekan turun kelokasi tapi bangunan itu sudah berdiri setengah pembangunan.
mustahil setengah pembangunan tidak terlihat adanya behel yang disulam dengan bambu, saya akui itu keslahan saya terdahulu tapi mau bagaimana lagi namanya juga musibah siapa yang tau. dan iapun mengakui kesalahan .
Saat ditanya bagaimana pertanggung jawaban atas peristiwa ini pak, ia menjawab saya akan bantu semen 1shak 2 shak mah sesuai kemampuan saya ujar nya.
Perlu dipertanyakan disini program rutilahu merupakan program dari pemerintahan daerah dan menggunakan dana APBD. Temuan awak media yang tergabung dalam komunitas Jaringan Wartawan Rakyat menemukan bahwa pondasi dan kontruksi sebagian menggunakan bambu, besi behel tidak sesuai ukuran untuk pondasi rumah dan campuran adukan semenpun tidak memenuhi standar. (RED
)