Kualitas Kontruksi Bangunan Gedung DPRD Kota Bogor Diragukan.
BOGOR, INFO-REALITA- Wali Kota Bogor Bima Arya meminta Penyelidikan menyeluruh terkait ambruknya atap gedung DPRD Kota Bogor senilai Rp 72 miliar yang baru diresmikan 1 April lalu.
Ambruknya atap ruang paripurna itu dikarenakan hantaman dinding di lantai lima yang diduga akibat terjangan angin ketika hujan deras yang mengguyur Kota Bogor, Sabtu (26/10/2019) kemarin Hingga Ramai menjadi bahan Perbincangkan masyarakat.
Bima Arya menilai peristiwa tersebut terjadi bukan sekadar kondisi cuaca, melainkan juga kualitas bangunan yang buruk.
“Semua sudah tahu kalau Bogor ini kan kota hujan. Frekuensi hujan, angin, petir dan lain-lain itu sudah seharusnya dihitung. Jadi tidak ada itu alasan karena hujan, karena angin. Yang kami lihat di sini justru kualitas fisik bangunannya yang memang sangat buruk,” kata Bima, Senin (28/10/2019).
Bima pun tak bisa membayangkan bila peristiwa tersebut terjadi saat sidang paripurna. Di mana, seperti biasanya sidang digelar saat sore hari yang biasa terjadi hujan disertai angin akhir-akhir ini.
“(Peristiwa) itu terjadi ketika tidak ada kegiatan. Jadi, hanya tinggal menunggu waktu saja. Kami lihat sekilas saja ada dugaan kuat, ada indikasi kuat bahwa bangunan itu pada beberapa bagian tidak dikerjakan atau tidak dibangun seperti seharusnya. Strukturnya, pondasinya, tiangnya, kelihatannya rapuh sekali,” katanya.
Pascaroboh itu, Bima Arya menginstruksikan dinas terkait untuk melakukan penyelidikan dan kajian menyeluruh.
“Ini soal keselamatan. Saya akan minta Dinas Permukiman untuk melakukan kajian menyeluruh secara total setiap sudutnya dilihat lagi. Dan kami mohon kerja samanya dengan dewan agar bisa mengatur, agar kajian bisa dilakukan, dibagi-bagi waktu untuk pekerjaan teman-teman Dewan,” jelas Bima.
Ke-dua, lanjut Bima, kaitan soal transparansi anggaran. “Anggarannya tidak kecil ini, Rp 70 miliar lebih. Kami ingin lihat lagi. Saya ingin lihat dari awal perencanaannya seperti apa. Kalau tidak sesuai dengan perencanaan, berarti ada sesuatu di sini. Mengapa tidak sesuai dengan perencanaan? Tadi kan rapuh sekali. Tidak mungkin gedung sekokoh ini, temboknya setipis itu,” ujarnya.
“Dinas Permukiman akan segera turun mendalami ini, berkoordinasi dengan pihak-pihak yang diperlukan nantinya. Kita juga akan lihat dokumen-dokumen perencanaannya seperti apa. Artinya kalau ada temuan di situ, ke depan pasti Pemkot tidak akan tinggal diam. Pemkot akan ambil langkah-langkah lagi,” tambahnya.
Sebelumnya, Pemkot Bogor meresmikan Gedung DPRD Kota Bogor di Jalan Pemuda, Tanah Sareal, Senin 1 April 2019. Gedung megah lima lantai tersebut dibangun dengan uang APBD Kota Bogor. Anggarannya mencapai Rp72,7 miliar, dan dibangun sejak 2017 Ujar Bima. (Red)