Akibat Gizi Buruk Salah Satu Bayi kembar berusia 4 Bulan Meninggal Dunia
BOGOR INFO REALITA- Sungguh ironis warga Kabupaten Bogor yang luput dari Perhatian Pemerintah hingga alami Gizi Buruk dan salah satu dari bayi kembar tersebut meninggal dunia.
Beginilah potret kehidupan miskin warga Kabupaten Bogor, dua bayi kembar terlahir dari pasangan suami istri Rohman dan Nur Alawiyah dengan kondisi mengkhawatirkan.
dua bayi kembar berusia 4 bulan Gopar & Gopur tergolek lemah, kurus dengan kelopak mata yang cekung kedua bayi kembar tinggal di Kampung Pabangbon baru kecamatan Lewiliang Kabupaten Bogor, Gopur adik dari kembaran Gopar, dengan kondisi sakit hingga nyawanya tidak dapat tertolong pada pukul 12:00 malam ( 26/5/2020).
Saat dijumpai paman dari si bayi kembar Gopar, Jarot mengatakan, bahwa anak kembar menderita diare sudah satu minggu, kemudian kami bawa ke puskesmas dari hasil pemeriksaan dokter puskesmas dinyatakan bahwa keponakan kami mengalami Gizi Buruk, lalu di rujuk ke RSUD lewiliang, namun karena tidak punya uang untuk berobat terpaksa kami rawat dirumah seadanya, dengan segala kekurangan hingga tidak ada asupan Gizi jauh dari kata 4 Sehat lima sempurna untuk keluarga bayi tersebut, bahkan untuk beli beras sehari-hari saja keluarga si bayi di bantu saudara, kerja serabutan kadang juga bapak si bayi jadi pemulung ujar Jarot, Jadi untuk beli susu formula pun kami tidak kebeli terpaksa kami berikan susu cap enak sachet, 1 bungkus saja kadang dibagi dua kali, semalam sekitar Pukul 12 malam bayi kembar Gopur adiknya Gopar menghembuskan nafas terakhir" Ujarnya.
Kemudian pihak keluarga menghubungi awak media yang tergabung dari komunitas Jurnalis Independen (KJI) . Langsung melakukan koordinasi dengan pihak RSUD Lewiliang, Dinas Sosial Kabupaten Bogor dan ketua DPRD Kabupaten Bogor. Alhamdulillah, direspon cukup cepat dan baik oleh RSUD Lewiliang. Hingga ibu dan bayi Gopur mendapatkan perawatan cukup maksimal tanpa biaya sepeserpun.
Dalam waktu yang bersamaan. Di RSUD Lewiliang media mengkonfirmasi kepada RT dan RW, terkait tugas pokok dan pungsi nya sebagai Rt hingga sampai adanya korban jiwa, Rt mengatakan, saya kira keadaan anak kembar ini baik-baik saja soalnya Rohman tidak pernah ada koordinasi dengan kami orangnya susah diajak komunikasi gak nyambung, juga jarang bersosialisasi selain itu dia susah sekali di nasehati dan kekeuh dengan pendirian" Ujar RT dan RW.
Dalam hal ini Neneng selaku Kaur Kesra yang diutus Kades Mengatakan " kami selaku pihak pemerintah desa dalam hal ini tidak pernah menerima laporan atau informasi sama sekali baik dari keluarga, maupun RT-RW setempat, padahal untuk RT maupun RW sudah
difasilitasi Hp guna untuk komunikasi dengan pihak desa terkait warga yang membutuhkan bantuan dan pertolongan "pungkasnya (Yn)