SDN 1 Bojong Jengkol Kecamatan Ciampea di Duga Potong Uang KIP



BOGOR, INFO REALITA- Kebiasaan pihak sekolah melalui komite memotong uang KIP peserta didik rupanya sudah hal biasa. Mungkin dengan adanya bantuan dari pemerintah buat peserta didik ini merupakan ajang bagi-bagi rejeki pikir mereka. Dengan demikian tak ada yang lulus uang KIP perserta didik sudah pasti jadi rebutan para pengutil hak orang lain.

Seperti kejadian di SDN 1 Bojong Jengkol Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor hingga kini menjadi perbincangan masyarakat di sekitarnya. Karena di duga, oleh oknum ketua komite sekolah Helti yang melakukan pemotongan dengan dalih buat yang tidak
mendapatkan bantuan.

kejadian pemotongan uang KIP ini sekitar Tahun 2019 dengan 49 jumlah peserta didik si papenerima hak. Ke semua peserta didik penerima hak di potong Rp. 100.000 perorang, jutaan uang itu akan di bagikan kepada peserta didik yang tidak dapat bantuan dari pemerintah. Setiap semester peserta didik penerima hak mendapatkan bantuan dari pemerintah dalam satu Tahun dua kali.

Menurut keterangan masyarakat yang tidak mau di tulis namanya, Helti ketua komite juga soerang guru di sekolah tersebut. Memotong uang KIP peserta didik itu sudah ada persetujuan dari orang tua yang bersangkutan untuk dibagikan kepada yang tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah. Namun menurutnya lagi buku tabungan dan ATM milik peserta didik itu dipegang oleh ketua komite yang selaku guru juga disana. Namun menurutnya lagi buku tabungan dan ATM dipegang oleh ketua komite yang juga guru di sekolah tersebut.

Masyarakat ini juga menjelaskan ke pada Info Realita mustahil kalau Kepala Sekolah tidak mengetahui pemotongan uang tersebut. Karna ada dugaan pihak sekolah memakai tangan oknum ketua komite untuk melakukan pemotongan uang tersebut. Dan lagi menurutnya tidak ada hak komite yang mengatur semua itu karna sudah ada mekanismenya.

Info Realita mendapat kesulitan untuk mengkonfirmasi Kepala Sekolah SDN 1 Bojeng Kecamatan Ciampea yaitu Aten. Di hubungi Via telpon ternyata telpon yang bersangkutan tidak aktip makanya tidak bisa dikonfirmasi, untuk menjadi bahan dasar berita agar berimbang.

IR mencoba menemui Sektetaris Dinas Pendidikan Atis Tardiana di kantornya di Cibinong untuk menyampaikan hal ini (20-06-2020). Atis memberikan saran kepada IR lebih baik cek ke lokasi dulu agar mendapatkan bukti yang lebih akurat. Info Realita meminta bantuan lagi kepada ketua K3S Kabupaten Bogor Rusidin untuk menghubungi K3S Kecamatan Ciampea Bambang.

IR bertandang ke ketua K3S Kecamatan Ciampea yang juga kepala sekolah SDN 1 Cicadas Kecamatan Ciampea yaitu Bambang (12-06-2020). Agar bisa membantu IR untuk bertemu Aten kepala sekolah SDN 1 Bojeng. Menurut Bambang persoalan itu sudah selesai, ternyata yang dimaksut oleh Bambang bukan sekolah SDN 1 Bojong Jengkol namun itu sekolah lain. IR menduga kejadian seperti ini ternyata bukan hanya sekolah SDN Bojong Jengkol saja tapi masih ada sekolah lain di Ciampea yang memotong uang KIP Peserta Didik.

Di duga Bambang melindungi persoalan ini karna dirinya tidak mau membantu mempertemukan IR dengan Aten selaku kasek yang bermasalah tersebut. Terbukti Bambang selaku ketua K3S mengirim Whatsapp ke Info Realita dengan Chatnya.

Assalaamu'alaikum.pa maaf td saya sudah berbicara ( komunikasi /klarifikadi) dgn pa Aten ( ks Bojong 2 ) berikut komite di SDN 1 Cicadas, hal yg dipermasalahkan kmrn trnyt itu kejadian thn yl dan berdasarkan keiklasan ot siswa penerima bantuan (krn ada bbrp penerima yg di anggap mampu/kaya tp mnrm bantuan) sumbangan tsb utamanya untuk bbrp siswa yg dianggap layak/ miskin tp tdk dpt bantuan. (waktu itu jg ktnya ada 3 wrtwn (Asep Jumat & rkn) konfir ttng hal tsb dan sdh klear
 (Maaf suami komite Bojeng 2 jg sbg wartawan RCTI). Smg smua sdh jelas & clear dan mhn sdh selesai.
Hatur nuhun.

Bambang selaku ketua K3S  mengirim chat kepada Info Realita mau mengaburkan masalah dan juga ngawur. di duga kedok mereka takut terbongkat sehingga membuat chat berlaga pilon alias ngawur. Pada hal yang dikonfirmasikan SDN 1 Bojong Jengkol kaseknya Aten yang dibahasnya SDN 2 Bojong Jengkol yang komitenya bersuami seorang wartawan RCTI. Sudah terlihat pengalihan isu, ngawur dan pembohongan publik.

Diharapkan kepada Kadisdik Kabupaten Bogor Entis Sutisna S. pd, MM agar segera memanggil kepala sekolah yang diduga membiarkan potongan terhadap uang KIP peserta didik. Semoga tidak ada lagi pihak sekolah yang merugikan masyarakat miskin di Kabupaten Bogor ini. (Spn)