Warga Desa Ciadeg Keluhkan Penerima Bantuan Dampak Covid-19 Tidak Tepat Sasaran




BOGOR, INFO REALITA - Untuk menjaga kemampuan daya beli penduduk miskin di desa akibat perlambatan ekonomi yang disebabkan oleh merebaknya wabah COVID-19 dan untuk memenuhi kebutuhan dasar penduduk miskin, Pemerintah memberikan bantuan kepada Warga kurang mampu melalui beberapa pintu, diantaranya BLT DD, PKH, Bantuan dari Bupati, Kemensos dan lain sebagainya.

Namun dalam pendistribusiaannya banyak sekali terjadi penyimpangan sehingga tidak tepat sasaran, bantuan yang seharusnya diperuntukkan untuk keluarga lemah ekonomi namun pada kenyataannya tidak sesuai dengan himbauan ataupun anjuran dari Pemerintah. Seperti halnya saat pendistribusian beras bantuan dari Bupati, dimana seharusnya setiap Keluarga Penerima Manfaat mendapatkan dua (2) karung beras tapi kenyataannya Warga Desa Ciadeg, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat hanya mendapatkan satu (1) karung seberat 15 kg dan satu (1) karung lagi dibagikan kepada masyarakat yang tidak menerima dengan dalih untuk pemerataan, Senin (01/06/2020).

Seperti pengakuan salahsatu Warga, SF saat ditemui dikediamannya mengatakan bahwa Ia dan keluarganya mendapatkan bantuan uang sebesar Rp.35.000,00 dan beras tujuh (7) liter yang diantarkan langsung oleh RT setempat. Berbeda dengan tetangganya yang mendapat beras lima (5) liter dan uang sebesar Rp.35.000,00. Saat dirinya mempertanyakan ke RT, RT menjelaskan bahwa uang tersebut bersumber dari Dana Desa.

Bahkan SF menegaskan bahwa sebelumnya Ia masuk dalam data penerima BLT Dana Desa, akan tetapi entah dengan alasan apa tiba - tiba digantikan oleh istri Ketua RW sebagai Penerima Manfaat, janda satu anak tersebut hanya bisa pasrah saat namanya dicoret dari daftar penerima walaupun selama ini Ia belum pernah mendapatkan bantuan dalam bentuk apapun.

Ditempat terpisah, Ketua RW saat dikonfirmasi mengatakan, " Untuk beras setiap KK penerima bantuan mendapat dua karung kecil (30 kg), yang satu (1) karung kita kasihkan ke Penerimanya dan satu (1) karung lagi kita bagikan rata kepada Warga yang tidak menerima, itu semua atas usulan dari para RT agar tidak terjadi gejolak sosial di Masyarakat yang tidak menerima. (Red)