TKSK Cibinong Terus Evaluasi Program BSP


BOGOR, INFO REALITA- Tenaga  Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Cibinong, terus melakukan evaluasi dan Monitoring terhadap pihak terkait dalam penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang saat ini disebut Bantuan Sosial Pangan (BSP). 

Saat di konfirmasi melalui pesan singkat, kepada TKSK di wilayah Cibinong yang biasa di sapa Pakde Sofa mengatakan," saat ini untuk tahap bulan Juli ini, terpantau secara umum situasi kondusif walaupun masih ada kekurangan dari penyaluran-penyaluran sebelumnya di sisi kualitas.

"memang untuk bicara kesempurnaan masih perlu perbaikan, sedangkan terkait kuantitas, juga secara umum tidak ada masalah, saya coba komunikasi dengan agen untuk mengganti item komponen BPNT yang sekiranya kurang dari harapan," katanya, Senin (20/7/2020).


Dirinya juga menyampaikan bahwa evaluasi tetap dilakukan dari tahap pertama hingga hari ini. Pihak agen mungkin sudah berkomunikasi dengan suplayernya dan berjalan lancar sehingga ada perbaikan.

"Jika Agen ingin mengganti suplayer, itu bukan kewenangan saya melainkan kembali lagi ke Agennya, saya sebagai TKSK mencoba ikuti peraturan Permensos Nomor 28 tahun 2018 sesuai Pedoman Umum (Pedum)  adapun saya di tetapkan sebagai pendamping, hubungan dengan suplayer adalah antara agen dan suplayer langsung bahkan ada Agen-agen yang tidak menggunakan suplayer mereka berbelanja sendiri dan saya  arahkan item yang dijual harus sesuai Pedum, bilamana agen tidak sesuai dengan Pedum kami laporkan ke-Korda dan Dinsos Kabupaten Bogor," terangnya.

Semantara itu Terkait saldo 0 dan kartu bermasalah pihaknya coba arahkan ke Bank langsung dan belum melihat atau di luar pantauan dirinya bila ada suplayer dari bank. 

"Hasil evaluasi inilah yang sudah bagus kita pertahankan dan kurang kita perbaiki  arahan yang dianjurkan oleh Bank Mandiri kemaren satu kelurahan harusnya Agen-agen hanya kami mencoba mem push Bank Mandiri untuk memenuhi itu tapi sampai hari ini belum terealisasi. Seharusnya sesuai keinginan Bank Mandiri 26 Agen tapi baru hanya 13, jadi sesuai komitment bank yang tugasnya mempersiapkan sarana dan prasarana belum mencukupi dari Jumlah 3500 KPM yang harus terlanyani dengan maksimal," tuturnya.
 
Menurutnya lagi" Adapun jika Agen ingin mengganti suplayer itu hak mereka, dirinya hanya monitoring dan pelaporan intinya pada saat KPM datang ke Agen-agen, harus bisa memenuhi item sesuai Pedum. Ini terpantau secara umum situasi kondusif walaupun masih ada kekurangan dari penyaluran- penyaluran sebelumnya di sisi kualitas.

"Memang untuk bicara kesempurnaan masih perlu perbaikan, sedangkan terkait kuantitas, juga secara umum tidak ada masalah, Hanya saya coba komunikasi dengan agen untuk mengganti item komponen BPNT yang sekiranya kurang dari harapan," katanya, Senin (20/7/2020).
Dirinya juga menyampaikan bahwa evaluasi tetap dilakukan dari tahap pertama hingga hari ini. Pihak agen mungkin sudah berkomunikasi dengan suplayernya dan berjalan lancar sehingga ada perbaikan.

Semantara itu Terkait saldo 0 dan kartu bermasalah pihaknya coba arahkan ke Bank langsung dan belum melihat atau di luar pantauan dirinya bila ada suplayer dari bank. 
"Hasil evaluasi inilah yang sudah bagus kita pertahankan dan kurang kita perbaiki  Arahan yang di anjurkan oleh Bank Mandiri kemaren satu kelurahan harusnya Agen-agen hanya kami mencoba mem push Bank Mandiri untuk memenuhi itu tapi sampai hari ini belum terealisasi. Seharusnya sesuai keinginan bank Mandiri 26 Agen tapi baru hanya 13, jadi sesuai komitment bank yang tugasnya mempersiapkan sarana dan prasarana belum mencukupi dari Jumlah 3500 KPM yang harus terlanyani dengan maksimal," tuturnya.

Sementara itu menurutnya Adapun jika Agen ingin mengganti suplayer itu hak mereka, dirinya hanya monitoring dan pelaporan intinya pada saat KPM datang ke Agen-agen, harus bisa memenuhi item sesuai Pedum. (Yn)