Diduga Salah Satu Agen e-Warong di Kecamatan Rancabungur Rugikan KPM
BOGOR, INFO REALITA- Adanya Dugaan Penyalahgunaan Penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) terus bergulir dari hasil pantauan Media IR menemukan adanya salah satu e-Warong Iskandar dari Agen Bank Mandiri, di Desa Rancabungur, Pasalnya, penyaluran tidak sesuai Pedoman umum (Pedum) alhasil banyak warga yang dirugikan.
Padahal sudah jelas dalam Pedum E-Warong merupakan agen Bank, pedagang dan/atau pihak lain yang telah bekerja sama dengan Bank Penyalur dan ditentukan sebagai tempat penarikan/pembelian bantuan sosial oleh Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan melayani untuk kepuasan KPM dengan tidak mengurangi jumlah komoditi/takaran dalam program Bantuan Sosial Pangan (BPS) Untuk KPM
Namun faktanya saat penyaluran masih banyaknya keluhan dari para KPM saat mereka melakukan transaksi penarikan dari mesin EDC, ATM Mandiri, seperti adanya Komoditi yang tidak sesuai harga pasar, KPM menerima apa adanya karena rata-rata KPM tidak tahu dan tidak paham Pedum dan pada akhirnya banyak dikelabui oleh oknum Agen. Hal ini tidak dapat dipungkiri karena adanya dugaan praktek korupsi yang teroganisir oleh pihak-pihak tertentu.
Seperti halnya bantuan pangan non tunai yang diterima KPM di Desa Bantarsari Kecamatan Rancabungur pada ( 09-12-2020) dari Agen Bank Mandiri/e-warung Iskandar, komoditi yang disalurkan kepada sejumlah KPM dinilai telah merugikan, salah satu KPM yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, " Ini kecurangan agen, karena kami hanya mendapatkan beras 9,2 kg, ayam 8 ons, Buah pir 7,5 ons dan kentang satu kg yang jika di nominal kan dengan uangk dikisaran kurang lebih 145 000 rupiah" Ujarnya.
Saat Media mengkonfirmasi kepada pihak agen Iskandar, melalui WhatsApp, bukan yang bersangkutan yang memberikan penjelasan melainkan Nenden yang mengaku adik kandung Agen Iskandar yang menjawab Pertanyaan media, " Dari semua KPM saya Alhamdulillah tidak ada bu, semua sesuai dengan jumlah nominal yang ada, dan tidak ada keluhan dari KPM.
Kebetulan e-warung pak Iskandar tidak memakai suplayer dari PT bu, kita belanja sendiri. Kemudian
Untuk kwalitas pun Alhamdulillah KPM saya puas, ibu boleh cek sendiri ke KMP yang mengambil di Agen e-warung pak Iskandar" terangnya.
Nenden menambahkan "Sebelum saya buka ada agen rusdi, awal saya buka agen hanya 9 KPM bu, dan sekarang makin bertambah sedikit demi sedikit, Kalo ibu mau cek kelapangan boleh banget, biar ibu bisa tahu pendapat KPM yang ngambil ke saya dan yang ngambil ke-agen pak Rusdi "pungkasnya.
Sementara saat tim mencoba menghubungi TKSK kecamatan Rancabunggur Didin tidak merespon sama sekali. Disini terindikasi lemahnya tingkat pengawasan dari TKSK Kecamatan Rancabungur saat penyaluran sehingga hal ini bisa terjadi. (Yn)