Kaur Kesra Desa Banjarwangi Akui Adanya Buah Salak Yang Tidak Sesuai Pedum

BOGOR, INFO RELIA- Program Pemerintah terkait Bantuan Sosial Pangan (BSP) yang disalurkan melalui agen e-warung dan Supplier dari Bank Penyalur, baik itu Mandiri maupun BNI, tujuan untuk melayani para KPM dengan memberikan mutu gizi dan kwalitas, sesuai Pedoman Umum (Pedum ) dengan Komoditi, seperti Karbohidrat, Nabati, Hewani untuk para KPM. 

Namun, Realita yang terjadi pada Bantuan Sosial Pangan BSP dampak Covid-19 banyak di keluhankan para KPM yang dinilai merugikan KPM, seperti komoditi tidak sesuai harga pasar, pengurangan timbangan komoditi, dll, 

Seperti yang terjadi di Desa Banjar wangi, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, salah satu KPM mengeluhkan Terkait komoditi  dengan kualitas buruk. Seperti bantuan yang disalurkan di desa Banjarwangi, pada hari kamis (10 -12-2020 )  

KPM yang enggan menyebutkan nanya mengatakan, " bantuan BPNT perluasan saya dapat beras 10 kilo, telur 20 butir dan kacang hijau setengah kilo, kualitasnya kurang bagus dan buah salak 14 biji tapi busuk 8, kalo telur dan beras gak ada masalah" ujarnya. 

Wajar jika KPM mengeluh karena bantuan yang mereka peroleh tidak sesuai yang di harapkan, hal ini diduga adanya permainan busuk Pihak-pihak tertentu yang terorganisir, untuk meraup keuntungan dalam program Bansos, yang merugikan KPM. 

Saat media IR mengkonfirmasikan melalui Whatsapp terkait pembagian bantuan BPNT perluasan di Desa Banjarwangi. PJS Kepala Desa Banjarwangi, Darto mengarahkan untuk konfirmasi kepada Kaur Kesra. 

Dijumpai Kasie Kesra Saptaji, Senin (14-12-2020) menjelaskan, " selama ini tidak ada aduan ataupun keluhan dari para KPM, mengenai komoditi dengan kualitas buruk" katanya, 

Tapi memang benar komoditi itu menggunakan buah salak, satu kilo jumlahnya, dan saat turun barang gak mungkin saya cek satu persatu, buah salak nya" Saptaji menambahkan.

Mengenai adanya pengambilan BPNT di Kantor Desa kenapa tidak di Agen E- warung, dikarenakan agen e-warung sedang ada sedikit konflik internal dengan keluarganya, tapi Penggesekan kartu ATM memang dari E-warung, dan meminta pihak desa untuk membantu membagikan di kantor desa, kemudian jika memang adanya harga buah salak yang tidak sesuai harga pasar, kami akan melakukan evaluasi dan meminta kepada Suplier PT Aam agar tidak  menggunakan komoditi buah salak ke-depannya "pungkasnya.(Yn)