PPOC Bersinergi Dengan Pemerintah Kabupaten Garut di Masa Pandemik


GARUT, INFO REALITA- Kabupaten Garut yang terletak di Barat pulau Jawa, berpenduduk hampir 3 juta jiwa. Seperti wilayah lainnya, Garut ikut terdampak wabah Virus Corona (Covid-19). Pada 6 Mei 2020, dari 42 Kecamatan di Garut, 14 diantaranya diberlakukan atau Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) karena cukup banyak warga yang dinyatakan positif Covid-19. Sampai di penghujung tahun 2020 saat ini belum juga menunjukkan adanya penurunan kasus positif Corona secara signifikan. Imbasnya proses belajar mengajar di sekolah harus ditutup dan juga terbit larangan bagi siapapun melakukan kegiatan yang mengundang keramaian. Hal tersebut dilakukan pemerintah untuk menahan masifnya penyebaran virus Covid-19 di Kabupaten Garut. Dan hal itu pula menjadi perhatian serta mendorong para relawan untuk bergerak membantu pemerintah dalam menekan laju penyebaran Covid-19, salah satunya para relawan dari Pemuda Pancasila Otomotif Club (PPOC).

PPOC, merupakan salah satu lembaga dari beberapa badan dan lembaga di dalam Organisasi Pemuda Pancasila MPC Kabupaten Garut. Terbentuknya PPOC sendiri merupakan sebagai wadah bagi para pecinta otomotif se-Kabupaten Garut. Bernaung di bawah organisasi kemasyarakatan bercorak loreng hitam dan orange, PPOC sudah sepatutnya turut membantu dan mengawal kebijakan Pemerintah dalam segala keadaan.

31 Maret 2020 Ketua Bidang Sosial (Kabidsos) PPOC, Rangga, bertandang ke Dinas Kesehatan Kabupaten Garut. Bekerjasama dengan Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kabid Kesmas) kala itu, Dr. Tri Cahyo Nugroho, kegiatan yang dilaksanakan PPOC awal masa pandemi dengan melakukan penyemprotan desinfektan ke pemukiman penduduk, tempat ibadah dan ruang umum terbuka di beberapa Kecamatan, diantaranya Tarogong Kidul, Tarogong Kaler, Garut Kota, Cigedug, Bayongbong, Cisurupan dan Banyuresmi. Seperti tak mengenal lelah, pada Mei 2020 bertepatan dengan bulan puasa, para relawan PPOC juga ikut membagikan masker dan takjil gratis di setiap sudut Kota Garut. Selain cairan desinfektan dan masker yang memang disuplai oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, untuk biaya operasional kegiatan, para anggota PPOC rela menyisihkan uang pribadi secara berpatungan, semua murni sukarela atas dasar kemanusiaan.

Setelah agenda penyemprotan desinfektan berhenti, PPOC diintruksikan untuk mengurangi kegiatan yang menimbulkan keramaian sesuai aturan pemerintah. Menjelang penghujung tahun 2020, PPOC disibukkan dengan rutinitas membersihkan mesjid-mesjid dan pengajian rutin bersama komunitas-komunitas otomotif yang tergabung dalam Bikers Sholeh Garut. Tentunya semua dijalankan dengan menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah.

"Pada dasarnya, saya mengintruksikan kepada seluruh anggota PPOC untuk ikut membantu pemerintah dalam penanggulangan wabah Covid-19. Meskipun beresiko, tapi kami sudah dibekali dengan prosedur dan teknik yang benar oleh Dinkes saat turun ke lapangan, juga selalu berkoordinasi dengan pejabat setempat di lokasi penyemprotan dan bagian keamanan seperti Babinsa serta Babinkamtibmas."

"Saya pun selalu tanamkan kepada setiap anggota untuk peduli terhadap kemanusiaan, karena kita juga manusia yang punya hati nurani. Harapan saya untuk pemerintah kedepannya agar relawan seperti kami bisa lebih diberdayakan untuk kegiatan-kegiatan kemanusiaan, karena secara SDM (sumber daya manusia) organisasi kami cukup memadai, dan untuk para anggota PPOC saya ucapkan terima kasih sudah bekerja keras dan jangan pernah lelah bekerja untuk kemanusiaan, karena itu tugas kita semua sebagai umat manusia." Ucap MH. Dindin Nurdin selaku ketua PPOC saat dihubungi lewat telepon, 28/12/20. (AP)