Kisruh Kartu KPM Desa Cimulang Kecamatan Rancabunggur
BOGOR, INFO REALITA- Program Bantuan Sosial Pangan merupakan program Pemerintah Pusat, yang bekerja sama dengan pihak Bank Himbara dan melibatkan agen E- warong, sebagai penyalur kepada KPM untuk dibelanjakan di agen dan Setiap KPM wajib Memegang kartu Kombo bayar dengan saldo Rp 200.000. Sesuai mekanisme KPM tidak boleh menitipkan kartu kepada siapapun.
Namun Realita yang terjadi warga desa Cumulang, Kecamatan Rancanunggur Kabupaten Bogor. Masih kesulitan mendapatkan keterbukaan Informasi publik terkait Bantuan sosial, baik PKH maupun BSP, sehingga para pengurus tingkat bawah seperti RT/ RW yang notabene ikut terlibat dalam program BPS tidak mengetahui mekanisme penyaluran. Hingga timbul permasalahan akibat Pengkolektifan kartu KPM di desa Cimulang.
Dari hasil informasi yang dihimpun media Info Realita beberapa KPM, salah satunya Rudi dan Rina yang bersedia memberikan keterangan mengatakan ," terkait permasalahan yang terjadi di desa Rancabungur, bermula dari Pengkolektifan, Kartu KPM oleh RT/RW dan Ketua kelompok, hingga perseteruan kedua Agen di desa hingga berbuntut panjang yang sampai saat ini masih dalam proses.
Tim pun kembali melakukan investigasi kepada para pengurus seperti RT 02 Abdul, RT03, Dedi RW 06.Edih dijumpai pada 5 Maret 2021, RW mengatakan, " Biasanya kalo mau penyaluran kartunya dikumpulkan perwakilan pengurus paguyuban RT Rijal yang mengumpulkan kartu KPM untuk di gesek di agen Andri dan barang nya pun tidak langsung datang masih nunggu 3 atau 4 hari" Ujarnya
Dalam kesempatan yang sama RT 02 mengatakan, " Pengumpulan dan Penggesekan kartu ini baru 2 dua bulan, karena posisi pak Asep dan Bu Hasanah menurut Pak Kades sedang ada permasalahan untuk sementara warga ricuh dengan adanya informasi bahwa saldo sudah masuk, warga menjadi Bingung mau gesek dimana.
Akhirnya pak Rijal Sebagai perwakilan Ketua paguyuban RT Berinisitif untuk melakukan pengumpulan Kartu dan Pengesekan dan hasil musyawarah disepakati bersama. Untuk sementara kartu kita kumpulkan dulu, karena Agen sedang berproses, hampir 40 Persen Kartu KPM di gesek di warung Andri di Desa Rancabungur .
Kami disini baru tahu kalau kartu KPM tidak boleh di kolektif karena selama ini tidak pernah ada sosialisasi dari TKSK sehingga kami berinisiatif kartu KPM, kami juga tidak ngerti mekanisme penyalurannya seperti apa, tujuan kami hanya untuk memudahkan masyarakat saja biar mereka tidak bingung buat mendapatkan sembakonya, saya memang pernah mendapatkan uang 10 ribu rupiah dari KPM jujur saya cuma satu kali bulan Januari saja Pebruari saya sudah tidka dapat lagi" pungkasnya. (Yn)