Dinas Pendidikan Mengucapkan Hut RI Ke- 76

Dinas Pendidikan Mengucapkan Hut RI Ke- 76
Gambar

Breaking News

Anggaran P3A Diduga Dibuat Bancakan

BOGOR, INFO REALITA- Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementrian PUPR, telah menggelontorkan anggaran untuk pembangunan Irigasi, dimana Petani sebagai pengguna Air sebagai Penerima Manfaat, akan tetapi sangat disayangkan tidak semua Kelompok Tani dapat mengerjakan pembangunan Irigasi tersebut dengan mulus, banyaknya Oknum yang ikut campur tangan membuat pekerjaan tersebut tidak sesuai dengan tehnis yang ditetapkan, salahsatunya pekerjaan Irigasi yang dilaksanakan di Kampung Wangun Jaya, Desa Pasir Buncir, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor - Jawa Barat, Selasa (04/05/21).

Pekerjaan Irigasi dengan anggaran sebesar Rp.195.000.000.00 dan turun dalam dua termin tersebut banyak terjadi kejanggalan, diantaranya dalam pelaksanaannya Ketua Kelompok hanya menerima anggaran pada termin pertama sebesar Rp.130.000.00. dan banyak pekerjaan yang dilakukan hanya sekedar penambalan, dan bekas pembangunan irigasi yang dilakukan oleh UPT Pengairan.

"Saat itu saya hanya menerima uang sebesar Rp.130.000.00 dan saya ga tau sisanya kemana, Allahu alam ya saya hanya  dikasihnya segitu, ya "dasarnya Sarareage usaha" (semua juga kan usaha- memang ini benar masuk wilayah Irigasi UPT Pengairan yang pembangunannya udah pada rusak makanya ini masuk pemeliharaan", ungkap Samsudin Ketua P3A.

Anehnya lagi dalam penunjukan Ketua Kelompok juga berkesan tidak memperhatikan dari segi SDM, sementara Akmali Sekdes Pasir Buncir dengan tegas mengatakan bahwa Ketua Kelompok tidak bisa baca dan tulis, akan tetapi Sekdes meyakinkan kepada Tim Awak Media meskipun tidak bisa baca dan tulis, untuk pekerjaan bisa dipertanggungjawabkan kualitasnya.

"Untuk pembangunan Irigasi sudah selesai, untuk masalah anggaran yang disampaikan oleh RT yang sekaligus sebagai Ketua P3A, kita pihak Pemdes hanya sekedar mengawasi, Kelompok Tani juga cuma sekedar melaporkan, pihak Pemdes tidak mengetahui berapa anggaran yang diturunkan, terkait pemeliharaan yang dibilang hanya menambal itu tidak benar, karena banyak wilayah yang rawan, kita juga membuat pembangunan yang baru kok sepanjang 16.000 meter".

Masih menurutnya, "Untuk biaya operasionalnya juga membengkak karena jarak dari jalan ke lokasi itu sangat jauh".

Saat disinggung terkait wilayah Irigasi yang harusnya dikerjakan oleh UPT Pengairan, Ia mengatakan bahwa selama untuk kepentingan Masyarakat, apa yang harus dipermasalahkan, bahkan pihak Pemdes juga sudah koordinasi dengan pihak UPT.

"Ketua kelompok juga tidak bisa baca dan tulis, akan tetapi secara teknis dia mempunyai kemampuan untuk mengerjakan, desa juga hanya sekedar mengetahui dan menerima laporan, saya tau kok apa maksud dan tujuan ibu kemana, silahkan ibu langsung aja ke Ketua Kelompok, saya mah apa atuh ga ada hubungannya dengan P3A", pungkasnya.

Sementara itu, Yudi Hermawan saat akan ditemui mengatakan tidak bisa menemui semua Wartawan, Ia hanya meminta kepada salah satu Wartawan yang akan konfirmasi, yang dinilai ada kedekatan dengan salah satu Forum. (Tim)