Diduga KPM Kembalikan Beras Tidak Berkualitas Milik PT Aam


BOGOR, INFO REALITA- Program BPNT 2021 sesuai Surat Himbauan Nomor 061/1106- Dinsos Kota Bogor.

Dalam penyaluran program (BSP) Bantuan Sosial Pangan, yang disalurkan oleh warung Gotong Royong Atau E-warung yang bekerja sama dengan Bank Himbara, harus sesuai mekanisme dalam pelaksanaan Program sembako sesuai perubahan Pedoman Umum program sembako tahun 2020 maka dalam rangka mencegah penyalahgunaan penyaluran Program sembako tahun 2021.

Tepat sasaran, Tepat kwalitas, tepat jumlah, tepat harga, tepat waktu dan tepat Admistarsi. 

Namun Realita yang terjadi di Lapangan, terkait penyaluran BPNT yang Disalurkan E-warung Indro, di Kelurahan Pasir Kuda, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, pasalnya pada saat penyaluran, Sabtu (29/05/21), Keluarga Penerima Manfaat (KPM) hanya menerima lima (5) komoditi, diantaranya Telur, Buah, Ayam, Kacang Ijo dan Buah Pear, Minggu (30/05/21).

Salah Satu Warga mengatakan bahwa, "Ya kita belum terima berasnya karena beras dikembalikan lagi soalnya kualitasnya kurang bagus, ini bukan yang pertama kalinya ya, ini udah sering terjadi, makanya kita kesal".

" Warga tersebut juga menunjukkan beras yang Ia terima sebelum bulan puasa yang bermerk "Ikan Lele Super", "Beras ini saya dapat sebelum bulan puasa, sampai sekarang masih ada karena pas masak saya oplos dengan beras yang bagus, soalnya kalau ga dicampur rasanya ga enak, Alhamdulillah pak RT disini cepat tanggap, kemarin juga pak RT yang menolak beras tersebut".

Berbeda dengan apa yang di ucapkan oleh Indro selaku Agen E-warung, "Betul bu KPM belum mendapatkan beras, soalnya kemarin berasnya jelek dan saya kembalikan lagi, selama 7 bulan saya menjadi Agen saya selalu ambil komoditi dari PT.Aam Prima Artha, baru bulan ini karungnya ganti, tadinya beras merk Ikan Lele Super".

Saat dikonfirmasi via telpon Ucu selaku Direktur Operasional PT.Aam Prima Artha mengatakan bahwa, "Beras yang gambar lele itu bukan dari kami, kalau masalah beras yang ditolak warga/agen, kita akan ganti dan kita sudah ganti".

Dengan adanya kejadian ini perlu dipertanyakan fungsi dan tugas TKSK diduga tidak maksimal, terlihat dari beras yang baru bulan ini terdaftar dalam Kementan, karena sebelumnya beras yang digunakan merk Ikan Lele Super yang diduga tidak memili izin edarnya. (Tim)