Budayawan Sunda: Ajak Elemen Masyakat Untuk Selamatkan Kelestarian Kebun Raya Bogor.
BOGOR, INFO REALITA - Kebun Raya di Kota Bogor, Jawa Barat, dikenal sebagai salah satu tempat wisata edukasi sejarah dan berbagai macam jenis tumbuhan dan satwa yang berada di kawasan Kebun Raya Bogor, yang penuh legenda.
Selain itu Kebun Raya Bogor merupakan Cagar budaya, sebagai bentuk keajaiban Dunia, dimana letak hutan berada di tengah-tengah kota. ditumbuhi pepohonan rindang, dengan panorama alam bebas, dengan udara sejuk namun begitu gelap pada malam hari.
Tapi Kini melalui program wisata bernama Glow Kebun Raya, mengajak pengunjung untuk menjelajahi Kebun Raya di malam hari dan pengunjung tidak akan merasa berada di tempat Gelap saat memasuki Kebun Raya Bogor.
Hal ini berkat adanya instalasi lampu serta proyeksi visual yang membuat suasana menjadi gemerlap. Selain itu, mereka akan ditemani iringan musik dan narasi cerita yang membuat pengalaman berwisata, di Kebun Raya pada malam hari semakin menarik.
Namun hal ini telah mengusik sebagian besar. Budayawan Sunda yang ada di Kota maupun Kabupaten. begitu juga Kasepuhan Bogor, salah satu nya adalah komunitas Sadudulur Maung Bodas, yang diketuai Oleh yanti mengadakan aksi damai pada Kamis 7 Oktober 2021. Di depan Kebun Raya Bogor.
Saat di wawancarai, salah satu dewan penasehat Sadudulur Maung Bodas abah Yana mengatakan, " Adanya festifal Glow di Kebun Raya, selain sekarang harus bayar walaupun warga Bogor. Tidak seperti dulu, sepertinya sudah menggangu kenyamanan serta satwa yang ada di sekitar Kebun Raya, dengan pantulan cahaya lampu-lampu serta suara musik, belum lagi adanya makam Keramat Mbah Jepra di dalam Kebun Raya tersebut. Dimana makam itu adalah makam Keramat yang sangat dihormati orang Bogor.
Disini kami para budayawan Sunda khususnya perwakilan masyarakat Kota/Kabupaten yang perduli Kebun Raya Bogor ini sudah masuk cagar budaya yang harus kita jaga bersama dalam hal ini kami para Budayawan memohon Pemerintah Kota dan pihak pihak yang terkait untuk berpikir panjang, jangan sampai kebudayaan dan kelesratianya terganggu. punkasnya. (07/10/2021)
Mk/Dllon