Dugaan Adanya Pungli dan Pengurangan Volume Komoditi yang di Lakukan Oleh Agen E-Warong Desa Bojong.

BOGOR, INFO REALITA - Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) adalah bantuan pangan dari pemerintah yang diberikan kepada KPM setiap bulannya melalui mekanisme, akun elektronik yang digunakan hanya untuk membeli pangan di e-Warong.

Tujuan dari program BPNT " untuk mengurangi beban pengeluaran serta peningkatan nutrisi yang lebih seimbang kepada KPM secara tepat sasaran dan tepat waktu.

Namun sayang dalam program BPNT ini selalu saja diwarnai dengan berbagai persolan dalam pelaksaan penyaluran dan yang lebih ironisnya adanya dugaan, campur tangan atau Keikutsertaan salah seorang Oknum perangkat Desa, dimana fungsi mereka adalah tim koordinasi sekaligus memantau baik tekhnis maupun hak komoditi yang diterima KPM dan sebaliknya malah melakukan pengiringan (KPM) keluarga penerima manfaat untuk belanja ke-salah satu e-Warong Mandiri Enung, desa Bojong Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor -Jawa Barat 

Hal ini diungkap salah satu KPM Dedi, tinggal di (RT02-RW02) desa Bojong, Kecamatan Kemang, saya berharap peran dan fungsi media selaku sosial kontrol dapat membatu menyuarakan keluhan masyarakat. 

Seperti halnya terkait " BPNT yang kami terima bulan 28 Oktober. 2021 hanya di kisaran Rp1.52000. degan rincian komponen beras 10 Kg, telor 16 butir buah pir 4 biji, kentang 1 Kg. kacang ijo seperempat, Jadi menurut saya harga di agen Mandiri lebih mahal dari warung biasa, yang jadi pertanyaan saya kemana itu sisanya? 

Kami pun berharap tim saber Pungli  Polda Jabar untuk melakukan penyidikan Terkait ada nya pengurangan volume barang yang tidak sesuai nominal barang seharga Rp 200 ribu, Garis besar nya ada intervensi dari pihak oknum Pemdes kepada aparat desa RT dan RW ujar Dedi. 

Saat media menyinggung dari mana anda tau kalau harga barang itu jauh lebih mahal dari harga warung biasa. Ia pun menjawab , " kalau saya hitung degan volume barang yang saya dapatkan, saya merasa dirugikan termasuk warga lain juga sama, kalau mereka kritisi seperti saya untuk berhitung ulang", pasti hasilnya akan sama Pungkasnya.

Disatu sisi saat kami (media) menanyakan kaitan dugaan adanya Pungli, salah satu Ketua RT diwilayah Desa Bojong yang tidak mau disebutkan namanya menjelaskan, bahwa saat penyaluran untuk satu RW menyerahkan RP 50.000 kepada agen, untuk upah orang kerja, dan uang tersebut dikutif dari KPM (Tim)