Hotmix Samisade Desa Cadas ngampar Diduga Dikerjakan Tidak Mengutamakan Kwalitas .


BOGOR, INFO REALITA - Samisade di Desa Cadas ngampar Kecamatan Sukaraja, dengan menggunakan ratusan juta rupiah uang negara, diduga dikerjakan tidak sesuai Standarisasi kwalitas hot mix yang digunakan untuk pembangunan jalan Desa saat ini di keluhkan warga yang menyampaikan ke media. 

Hal ini di karenakan " pembangunan jalan di desanya yang biasanya digunakan untuk melakukan aktifitas dan rutinitas warga sehari-hari dibangun kurang lebih sekitar 6 bulan lalu oleh pihak desa, namun sudah menunjukan bahwa Kwalitas aspalnya kurang baik dan terlihat sangat tipis sehingga mulai banyak aspal yang terangkat dan Menimbulkan pasir sehingga membuat jalan menjadi licin dan membahayakan warga setempat terutama bagi pengguna kendaraan roda 2   " Ujarnya 

Sementara menurut Enjang Selaku TPK di dampingi Didi Selaku LPM saat di jumpai media di kantor desa pada Selasa (24/05/2022) Mengatakan, " Bahwa pembangunan Hotmix di desa kami dengan Pagu anggaran Rp 750.000.000. Dibagi dengan dua Jenis kegiatan Betonisasi di RT003-RW 004-005/002 dengan Volume : P. 393 M x L 4 m x T 015. Rp 410.000.000, kemudian Hotmix Jalan desa yang berlokasi di kampung Cijulang Rt 003/003 - volume: P 740 m.x L 3.5 x T 0,03 M. nilai Rp 330.000.000 

Anggaran Samisade awal kita pengajuan 1 Miliar namun yang di ACC Rp 750.000.000. untuk Betonisasi dikerjakan oleh swadaya masyarakat dengan melibatkan warga sekitar, kemudian untuk Hotmix, kita bekerja sama dengan PT Prayoga, karena itu harus dilakukan oleh Tim ahli" ujar nya 

Namun sedikit terlihat agak gugup keduanya saat di singgung mengenai kualitas Hotmix yang digunakan, " Masih menurut Enjang, jika Kualitas Hotmix  yang digunakan kami sudah memesan sesuai pesanan kami ke Prayoga, mungkin jika tidak sesuai pesanan itu kesalahan bukan dari pihak desa, karena sebelum Samisade ini dilaksanakan sudah sesuai perencanaan desa, artinya ada musyawarah desa terlebih dahulu. Dalam musyawarah desa itu, kepala desa melibatkan tokoh masyarakat, RT, RW, LPM BPD jadi mereka tahu kebutuhannya mana yang harus di bangun sesuai perencanaan seperti penganggaran dan penghitungannya kita lakukan bersama-sama tidak ada yang di tutupi" Ini juga sudah di periksa Inspektorat dan tinggal menunggu hasilnya, Pungkasnya. 

Sementara menurut Didi Selaku LPM mengatakan," Memang saya juga mengakui adanya keluhan dari warga sekitar terkait Kualitas aspal yang kurang baik, mungkin itu kesalahan bukan dari kami pihak desa karena seperti apa yang tadi pak Enjang katakan, " kita pesan sudah sesuai, surat jalan nya pun ada, namun jika pihak Prayoga mengirim kan tidak sesuai pesanan kami, itu kesalahan Prayoga, bukan di pihak desa dan mungkin ini akan menjadi bahan evaluasi kami kedepannya karena baru tahun 2021 kami mendapatkan Samisade ini "pungkasnya. (Yn)