Seorang Balita Berusia 14 Bulan Mengalami Gizi Buruk Orang Tuanya Malah di Salahkan Oleh Kades.
TAKALAR, INFO REALITA -Indar Jaya, balita usia 14 bulan warga Kaponrengan buah hati pasangan dari suami istri, Idris Makkatang dengan Sumarni yang merupakan warga Kaponrengan memiliki satu orang Anak-laki yang mengalami gizi buruk yang awalnya terabaikan namun setelah Viral baru ada tanggapan dari berbagai pihak.
Termasuk Kepala Puskesmas Marbo. Bersama rombongan tim sosial dari Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, yang di wakili oleh Endang Mami bersama Rombongan kemudian di susul oleh tim sosial dari Anggota DPRD tingkat 1 Provinsi Sulawesi Selatan, Faharuddin Rangga, yang turut memberi bantuan, kemudian keesokan harinya kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Takalar dr Rahmawati, Untuk melihat langsung anak balita yang mengalami gizi buruk.
dr. Rahmawati, menyarangkan mengambil rujukan ke rumah sakit umum daerah,( RSUDPDN) Padjonga Daeng Ngalle untuk bertobat lebih lanjut. Salah dr, Andriana sebagai dokter yang menangani pasien anak-anak di rumah sakit mengatakan bahwa anak ini sudah termasuk gizi buruk.
Namun ironisnya, ditempat terpisah kepala desa Lakatong, Syahrir Tola SE. Malah memposting di stori Wa nya pada tanggal 2 Januari 2023 sebagai status.,;"
" Sebagai seorang kepala Desa yang dianggap orang tua dikampung memberi semangat kepada warganya bukan membuat postingan yang menyangkali jika warganya mengalami gizi buruk.
Menurut sumber, Kepala desa Lakatong, Syahrir Tola SE sempat memposting di stori Wa nya mengatakan anak ini bukan gizi buruk melainkan orang tuanya salah beri makan, berikut cuplikannya.;
"Kami perlu meluruskan bahwa terkait warga kami yang di infokan busung lapar atau gizi buruk itu tidak benar, anak ini memang fisiknya seperti itu anak ini tidak sakit, aktif bergerak setiap hari hanya karena kurang gizi akibat dari kesalahan orang tuanya yang tidak aktif memberikan makanan yang bergizi dan kaya akan karbohidrat,"
Sementara, Sumber lain ada oknum Puskesmas marah dan mengatakan kenapa anakmu di posting di medsos, ini sama halnya melakukan pembiaran terhadap anak balita yang di duga busung lapar dan gizi buruk. (Arsyadsijaya)