Diduga Penyaluran Bansos di Desa Cibadak Didominasi Dengan Pemotongan yang Dilakukan Oleh Beberapa Oknum Penyalur.
BOGOR, INFO REALITA - "Bansos harus diterima utuh oleh keluarga penerima manfaat, tidak boleh ada pengurangan. Tidak boleh ada potongan," untuk alasan apapun dan oleh siapapun" Dana bansos harus utuh diterima oleh keluarga penerima manfaat" kata Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin Kemensos Asep Sasa Purnama menegaskan beberapa waktu lalu di Jakarta.
Namun larangan tersebut seolah tidak membuat ciut para oknum yang didominasi dengan pemotongan bantuan sosial yang diduga dilakukan oleh Pihak RT, Ketua Kelompok PKH bahkan adanya dugaan penggiringan para KPM BPNT Berbelanja di salah satu tempat seperti yang diungkapkan beberapa Warga Penerima bantuan sosial, di desa Cibadak Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor Jawa Barat.
Kasusnya pun beragam, mulai dari pemotongan Uang PKH sebesar 35 persen bagi keluarga Penerima Manfaat ( KPM) dengan Komponen anak sekolah SMP dan Komponen ibu Menyusui sebesar Rp 1.600.000 yang diduga dilakukan oleh oknum ketua kelompok PKH.
Hal ini terungkap dalam dokumentasi rekaman vidio hasil wawancara media di lokasi, permasalahan nya begitu beragam bukan hanya bantuan PKH yang di potong bahkan, warga penerimaan bantuan BPNT Enam ratus ribu diarahkan oleh pihak aparatur desa untuk KPM membelanjakan beras semua sebesar Enam ratus ribu di GOR.
Kemudian dalam rekaman vidio salah satu KPM- BPNT mengatakan bahwa BPNT berbentuk sembako "sepertinya kurang dari harga Rp 200.000. Belum lagi pak RT minta ongkos 10.000 Ribu "ungkap warga yang tidak mau disebutkan namanya.
Bahkan bukan hanya itu warga juga di minta untuk membeli Kalender berlogo Kemensos 2022 Sebesar Rp 20.000, namun kalendernya tidak ada, mereka juga sebenarnya sangat keberatan jika harus membeli Kalender sebesar 20 000 Lebih baik Uangnya di gunakan untuk kepentingan yang lain di rumah" tutur beberapa warga yang terekam di vidio.
Untuk lebih jelas lagi terkait hal ini, pihak media menyambangi rumah Ketua kelompok PKH tersebut (13/2/2023) Namun sudah nampak para warga penerima Bansos baik BPNT maupun PKH di kumpulkan di rumah ketua kelompok, di RT02-RW03 Desa Cibadak dan diduga terjadinya intimidasi pada KPM yang dilakukan Pihak Ketua kelompok.
Prinsipnya ketua kelompok PKH mempertahankan argumennya dan mengatakan, " bahwa itu merupakan suatu fitnah dan itu tidak benar terkait adanya pemotongan uang KPM- PKH sebesar Enam ratus ribu, Rp 600.000. Ujarnya.
Namun salah satu KPM-PKH mengatakan apa yang sebenarnya terjadi, hingga ketua kelompok yang didampingi suaminya dengan nada emosi," mengatakan nanti kalau Cair bantuan lagi yang akan datang kalian tidak usah ngasih saya deh kalo gak ikhlas, lalu salah satu KPM mengatakan ,' toh ibu yang minta ko bukan saya yang ngasih tegasnya .
Sementara dalam kesempatan saat disinggung oleh media terkait penjualan kalender itu, ia mengakui bahwa yang menjual itu pendamping PKH di jual 15 ribu dan saya jual 20 ribu, saya berjanji tidak akan mengulanginya lagi" Pungkasnya. (Red)