Diduga Pengusaha Ayam Potong Tancap Gas : Dalam Usahanya Gunakan LPG 3 Kilo Hak Warga Miskin.

BOGOR, INFO REALITA- Kementerian Keuangan (Kemenkeu) ingatkan masyarakat bahwa gas elpiji 3 kilogram (Kg) untuk masyarakat menengah ke bawah. Oleh karena itu, masyarakat diharapkan tidak asal “gas” jika merasa bukan haknya.

“Kalau bukan haknya, jangan asal ‘gas’ ya, kata Kemenkeu ! . Gas LPG 3kg bersubsidi adalah hak masyarakat miskin dan rentan,” tulis Kemenkeu melalui akun Instagram, dikutip beberapa waktu lalu. 

" Namun Penjelasan Kemenkeu seolah tak menjadi halangan untuk para pengusaha yang mempunyai penghasilan lebih dari cukup, dalam mengelola bisnisnya, akan tetapi masih tega tancap gas gunakan LPG 3 kilo yang notabene merupakan hak warga Miskin. 

Dari hasil penelusuran tim investigasi media Info realita di lapangan menemukan salah satu pengusaha distributor penyedia ayam potong, di desa Pasir Eurih, Kecamatan Tamansari Kabupaten- Bogor Jawa Barat. 

Diduga menggunakan Gas LPG berukuran 3kg yang notabene jatah bagi orang miskin yang di subsidi kan pemerintah, bagi warga miskin/rentan miskin dalam usahanya, di lokasi tersebut nampak terdapat beberapa tabung LPG 3kg yang di tumpuk  digunakan untuk pengolahan hasil produksi. CV Jaijul Parm. Tersebut. 

Saat dikonfirmasi ke-pihak pemilik di lokasi tersebut (17/5/23) menurut salah seorang bernama Jaka yang mengaku sebagai adik pemilik perusahaan mengatakan ," kalau pemilik, si bos sedang tidak ada kebetulan nengok orang tuanya yang sedang sakit di Leuwiliang, kalau untuk di konfirmasi, setahu saya saja Ya , tuturnya," Saya bisa jelaskan mengenai pemakaian Gas LPG 3 kilo kalau setahu saya tidak setiap hari menggunakan LPG 3 kg, ini karena kebetulan di agen gas langganan kita stok gas tabung warna (ping) sedang tidak ada di agen yang biasa suka ngirim, jadi kadang dikirim yang 3 kilo ujarnya, " tapi kalau untuk ijinnya kita sudah berijin dan bersertifikat Halal. 

Terkait jumlah karyawan kita ada 12, orang  dan kita juga lebih mengutamakan warga sekitar sebagai tenaga kerja disini, untuk limbah kita salurkan ke-kolam ikan lele milik warga sekitar dan itu juga permintaan dari warga yang memiliki kolam lele Pungkas nya.. 

Tidak selesai sampai disitu, dugaan mengarah pada aliran sungai yang sengaja di alihkan untuk kebutuhan produksi pengolahan Ayam potong tersebut, sehingga menyebabkan aliran sungai kering, sehingga warga tidak dapat mengunakan aliran sungai tersebut, dalam hal ini Hendaknya menjadi perhatian pihak Terkait. (Yn)