Diduga Salah Satu Oknum Pegawai BPP Ikut Terlibat Dalam Skenario Pengembalian 8 Sapi Kelompok Tani Makmur.
BOGOR, INFO REALITA - Terkait 8 ekor sapi yang diakui telah dijual lantaran sakit oleh salah satu kelompok tani yang Sempat dibuat Booming melalui pemberitaan Media online maupun cetak, hingga pada akhirnya pihak kelompok tani Makmur bersedia mengganti 8 ekor sapi tersebut.
Namun penggantian sapi tersebut menimbulkan dugaan adanya sekenario yang dilakukan salah satu oknum pegawai BPP beserta Ginanjar sebagai Bendahara kelompontani tersebut.
Sehingga terungkap fakta yang sebenernya, bahwa pergantian 8 ekor sapi dari kelompok tani Makmur, program aspirasi Dewan dalam Program UPPO Desa Ciburayut, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor - Jawa Barat.
Merupakan hasil ngutang dari salah satu tengkulak sapi. " Yang diduga Arahan salah satu oknum pegawai BPP sebagai penjaminan untuk di berikan utangan oleh tengkulak sapi.
Hal ini terungkap dari hasil konfirmasi melalui rekaman visual media terhadap salah satu kelompok tani yang namanya tidak bersedia. (6/6/2023) disebutkan mengatakan, " bahwa 8 ekor sapi yang sekarang ada dikandang kelompok tani Makmur, itu berawal dari saudara Ginanjar yang ngutang melalui tengkulak sapi tanpa Deposit tapi menjanjikan kalau pencairan dari salah satu bank ACC/keluar akan dibayar, kalau Minggu ini tidak dibayar mungkin akan diambil lagi sama tengkulaknya, apa lagi kalau sapi tidak terurus sapi itu kurus maka akan minta ganti rugi ungkap nya.
Memang hingga saat ini Ginanjar belum juga memberikan pembayaran utangan sapi tersebut padahal itupun tengkulak tidak mau kasih utangan kalau yang datangnya hanya Ginanjar sendiri, karena yang datang didampingi salah seorang oknum dari Balai, maka sapi dikasih utangan sama tengkulak, karna merasa tengkulak ada jaminan dari Orang dari luang lingkup ke Dinasan tapi nyatanya sampai saat ini belum juga dibayar, Ungkap nya
Masih menurutnya disini juga kan ada pak Rojak selaku pendamping, karena yang harus mengontrol tiap hari dan tiap minggu adalah bagiannya.
Masa sapi hilang selaku pendamping tidak tahu kemana raibnya, kan sapi besar tidak mungkin dibawa kucing atau tikus, karena pengajuan program itu kan dia penentunya kelompok mana saja yang harus diajukan, tuturnya.
Dalam hal ini kuat dugaan adanya unsur rekayasa dan skenario dari pihak terkait yang ikut mendukung aksi satu kelompok tani yang dimaksud, untuk melakukan satu kebohongan ditutupi dengan kebohongan lainnya hingga terungkap fakta yang sebenar nya," hal ini hendak nya menjadi perhatian serius bagi Dinas terkait (Red)